Malang, IP – Dalam menggunakan energi listrik, SDN Lowokwaru 1 Kota Malang tidak hanya memanfaatkan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Terhitung sejak 17 Februari 2023 lalu, sekolah ini juga memaksimalkan pemanfaatan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Baca Juga:Â
Dari Berjalan, Siswa Diajak Hayati Filosofi Hidup
ITN Malang Resmikan Wisata Edukasi PLTS
Persari Rutin, Sarana Pembentukan Karakter Shining Star
Inspirasi Pendidikan Ajak Anak-anak Gubuk Prabu Pethuk Perkuat Literasi
Pemanfaatan PLTS untuk mendukung seluruh kegiatan belajar mengajar sendiri dilakukan dari pagi sampai sore hari. Sedangkan untuk malam hari di luar jam belajar, pihak sekolah tetap menggunakan listrik dari PLN.
“Pemanfaatan dari jam 6 pagi sampai 6 sore, karena energi listrik dari PLTS tidak disimpan. Ini kita manfaatkan untuk seluruh ruang yang ada di Lowokwaru 1, sedangkan kalau malam kita masih menggunakan listrik dari PLN,” ujar Kepala SDN Lowokwaru 1 Kurniati SPd.
Ia menilai, dengan adanya PLTS, sekolahnya mendapat sejumlah keuntungan. Seperti daya listrik menjadi bertambah, sehingga ketika dimanfaatkan untuk pembelajaran meteran tidak mudah jeglek (trip) seperti sebelumnya.
Mengingat jumlah panel surya, tidak kurang dari 10 panel. Setiap panel memiliki daya 550 watt, artinya total daya 5.500 watt telah terpasang di atap SDN Lowokwaru 1 dan mampu mengaliri seluruh area yang diperlukan.
“Sekarang dayanya sudah 5.500 watt, sebelumnya 2.200, sekarang jadi leluasa pemakaiannya. Kalau dulu misalnya beberapa LCD teman-teman guru menyala gampang jeglek, sekarang Alhamdulillah setelah ada PLTS ini kapasitas bertambah dan pemakaiannya pun juga aman-aman saja,” tegasnya.
Selain daya yang bertambah, adanya PLTS juga bermanfaat sebagai sarana edukasi untuk para siswa. Pihak sekolah dapat memberi edukasi seputar pemanfaatan sinar matahari sebagai energi listrik terbarukan. Siswa pun bisa belajar dan mengamati secara langsung Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan