Film ini menceritakan tentang dua remaja yang sedang jatuh cinta.Dalam Dilan 1991, Dilan dan Milea resmi berpacaran pada 22 Desember 1990. Ada banyak masalah yang dialami keduanya. Dilan dikeluarkan dari sekolah akibat berkelahi dengan Anhar.
Keduanya sudah berbeda pendapat sejak mengikrarkan cinta sejati. Mereka berdua adalah pasangan remaja yang tahu betul kapan saatnya menghembuskan romansa dan menelan perpisahan.
Dilan 1991 tak lagi hanya berisikan gombalan-gombalan. Film ini menceritakan tentang konflik yang terus berkecamuk di pikiran keduanya dari sudut pandang Milea. Milea melarang Dilan bergaul dengan geng motor karena hari-harinya tak pernah jauh dari aktivitas saling serang dan balas dendam. Pernah, gara-gara menyerang geng motor lain, Dilan ditahan.
Ayah Dilan, Faisal, membiarkan Dilan mendekam di penjara. Rentetan peristiwa ini membuat Milea khawatir akan keselamatan dan masa depan Dilan. Kondisi merumit, ketika suatu hari kerabat Milea dari Belgia, Tante Anis, pulang ke Indonesia bersama anaknya, Yugo. Diam-diam, Yugo menyukai Milea. Dilan, yang dalam jilid pertama digambarkan serba romantis, kali ini tampak manusiawi.
Ia bisa cuek dengan pacar saat marah namun tetap respek pada permintaan ibunya. Dilan bahkan menunjukkan egonya pada Milea di pengujung kisah. Di sisi lain, Milea memamerkan emosi beragam dari manja, merengek, sesekali terlihat labil, menangis karena takut kehilangan hingga menangis tanpa air mata.
Dalam Dilan 1991, membawa Milea lebih jauh lagi. Ia berani mengatur, melarang, mengancam tapi dalam hati takut kehilangan, dan move on meski tidak sepenuhnya.
Esensi cinta Milea adalah ketakutan akan kehilangan dan pemikiran yang terlalu jauh tentang masa depan.
Itu tampak saat salah satu sahabatnya meninggal dan ia tak mau Dilan mengalami nasib serupa. Beberapa karakter pendukung justru lebih menarik perhatian, seperti teman geng motor Dilan saat selamatan hari jadi Dilan-Milea, TJ sebagai ibu dari Anhar, hingga guru-guru di sekolah Dilan. Peran mereka cukup memberi warna yang menyegarkan di film ini.
Kelebihan :
– Karakter Dilan terlihat lebih manusiawi dan memiliki sikap atas pilihannya sendiri. Dilan tidak lagi digambarkan hanya buta oleh cinta.
– Penggambaran Dilan lebih natural karena akurat seperti yang biasa terjadi di dunia nyata, setelah berjuang mati-matian untuk mendapatkan perempuan yang dia mau, tapi kemudian berubah setelah mereka menjadi sepasang kekasih.
– Aktor yang memerankan karakter ayah Dilan berhasil menampilkan sosok seorang TNI yang tegas dan karismatik. Penggambaran latar yang jadul tergambar dengan baik di dalam film.
Kelemahan :
– Kemunculan karakter Yugo dan Mas Herdi terasa kaku dan kurang pas. Riasan wajah para pemain terlihat agak berlebihan. Adegan menangis yang diperankan oleh Vanesha masih kurang terlihat meyakinkan