Malang, IP – Siswa-siswi kelas IV-V SD Katolik Santa Maria III Malang yang tergabung dalam ekstrakurikuler jurnalistik menggelar pemilihan ketua dan wakil tim jurnalistik periode 2023-2024. Layaknya sistem Pemilu, kegiatan ini terlaksana di ruang kelas IV sekolah setempat pada Selasa (29/8/2023) kemarin.
Baca Juga:
Belajar Menulis ala SDK Santa Maria III
Siswa-siswi SDK Santa Maria III Belajar Menulis dengan Mengamati
Kunjungi Kampung Wayang, SDK Santa Maria 3 Kenalkan Karakter Pewayangan
Menariknya, pemilihan kali ini dibawakan dengan sentuhan budaya Tionghoa. Yakni masing-masing pasangan kandidat mengadopsi lambang-lambang shio sebagai alat kampanye mereka.
Pemilihan juga berlangsung seru, mengingat ada tujuh pasangan calon ketua dan wakil tim jurnalistik membawa lambang shio sebagai pencalonan dirinya. Antara lain ada lambang shio Naga, Monyet, Tikus, Ayam, Anjing, Kelinci, dan Kambing.
Sebelum diadakan pemilihan, pembina mensosialisasikan agar peserta menentukan bakal calon, memilih nama lambang shio dengan undian, berliterasi makna shio jika terpilih sebagai ketua dan wakil.
Sosialisasi setelahnya melakukan kampanye dengan menyampaikan filosofi lambang shio, melakukan pemungutan suara (coblosan), hingga penghitungan suara dan pengumuman hasil.
Dalam kampanyenya, tiap kandidat berusaha meyakinkan peserta lain dengan lambangnya masing-masing. Tak banyak orang tahu, ternyata lambang-lambang ini mengandung berbagai makna baik di dalamnya.
Setelah semua berkampanye, saatnya satu-persatu dari peserta ekstrakurikuler jurnalistik menggunakan hak pilihnya. Menggunakan asas Luber Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil) mereka segera melakukan pemungutan suara.
Kemudian dari hasil penghitungan suara, terpilihlah pasangan Caroline Berlian Venska Carllita sebagai Ketua dan Angela Bianca Kusuma Wijaya sebagai Wakil Ketua tim jurnalistik periode 2023-2024 SDK Santa Maria III Malang.
Menanggapi kegiatan ini, Tristina Wahyu Setyowati SPd Kepala SD Katolik Santa Maria III Malang turut memberi apresiasi. Ia pun merasa bangga terhadap kreativitas dan inovasi dari pasangan kandidat saat mengadopsi lambang-lambang shio sebagai simbol kampanye mereka.
“Ini adalah cara yang unik dan menarik untuk mengajarkan nilai-nilai kepemimpinan, keberagaman, dan kolaborasi kepada para siswa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan perlunya mengajarkan demokrasi sejak dini kepada siswa. Dengan demokrasi mereka akan mampu menumbuh kembangkan pribadi siswa yang visioner, demokratis, dan bisa berpikir kritis dalam penyelesaian masalah.
“Siswa juga diajak mampu mengambil keputusan berani dalam menyampaikan pendapat dan bisa menerima perbedaan yang ada tanpa merasa tersinggung. Siswa juga diharapkan bisa menerapkan nilai demokrasi di lingkungan rumahnya dengan baik,” ujarnya.
Penerapan nilai demokrasi di sekolah dasar dapat mengajarkan nilai-nilai demokrasi seperti adanya toleransi, keberanian untuk mengeluarkan pendapat di sekolah, serta lahir rasa saling menghargai jika ada pendapat yang berbeda.
“Nilai demokrasi ini akan tumbuh dalam diri siswa dan akan terbiasa dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya Baca konten lengkap lainnya hanya di Tabloid Inspirasi Pendidikan