Malang, IP – Memeriahkan Mooncake Treasure Hunt Festival, siswa-siswi KB/TK, SD, SMP Bina Budi Mulia (BBM) Kota Malang saling unjuk kebolehan dalam berbahasa Mandarin. Mereka bernyanyi, bersyair, dan bercerita menggunakan bahasa Mandarin dengan lancar tanpa terbata-bata.
Baca Juga:
Pada Sabtu (7/10/2023) kemarin, di hadapan para penonton yang berjumlah lebih dari seratus orang mereka tetap percaya diri dan tak menunjukkan sedikit pun raut wajah grogi. Ini membuktikan, berbahasa Mandarin telah menjadi kemampuan yang terasah sejak dini dalam diri siswa.
Apalagi tahun ini, Mooncake Festival yang diselenggarakan oleh Sekolah Bina Budi Mulia tak hanya dihadiri oleh pihak internal sekolah. Melainkan juga dihadiri oleh pihak eksternal yang berasal dari sekolah dan yayasan mandarin di Kota Malang.
Selain perlombaan bernyanyi, bersyair, dan bercerita, Festival Kue Bulan tersebut juga diramaikan dengan tampilan-tampilan seperti modern dance hingga akhirnya ditutup dengan fun game treasure hunt.
BBM Ajak Siswa Mencari Harta Karun Lewat Game
Bima Wahyu Pratama SPd Ketua Panita Mooncake Treasure Hunt Festival menyampaikan, fun game treasure hunt merupakan permainan yang bercerita tentang rangkaian peristiwa dalam legenda kue bulan.
“Game-nya memulai dari sebuah runtutan cerita, dimulai dari memanah matahari karena ada salah satu cerita tentang itu, sampai nanti ada perayaan ramai-ramai,” ujarnya, Sabtu (7/10/2023).
Terdapat lima permainan dalam rangkaian treasure hunt, yakni memanah matahari, mencari huruf mandarin, lempar gelang, spin wheel, dan sepak bola kaleng. Urutan permainan ini disesuaikan dengan runtutan cerita dari legenda kue bulan.
Permainan yang sudah tersedia bisa dimainkan oleh semua peserta dengan cara menukar kupon sebagai syarat memulai permainan. Kupon-kupon inilah yang nantinya menghasilkan stiker untuk ditukarkan menjadi hadiah.
“Tujuan akhir dari permainan, agar masyarakat tahu bahwa perayaan kue bulan ada semacam legendanya dan ini yang ingin kita ceritakan,” ucap Bima.
Sementara itu, Edy Sugiarto Trisno SH MH Ketua Bidang Pendidikan Bina Budi Mulia menjelaskan bahwa Festival Kue Bulan telah mengalami sejarah Tiongkok yang panjang sejak 5000 tahun silam. Festival ini pun menjadi salah satu perayaan terbesar setelah Imlek.
“Sejak 5000 tahun lalu, nenek moyang kita mengharapkan satu hal, yaitu saling berempati, kerja sama, dan saling tolong menolong, ini yang perlu dipahami generasi muda kita,” kata dia Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 109