Malang, IP – Membicarakan tentang ragam tarian yang ada di Indonesia memang tidak pernah ada habisnya. Begitu juga dengan tarian-tarian khas daerah dari seluruh sudut Indonesia. Baik itu tari tradisional maupun modern dance.
Salah satu sanggar yang ada di Malang, Jawa Timur, terus berusaha untuk menghidupkan tarian-tarian tersebut. Sanggar tari yang telah berdiri sejak tahun 90-an ini mengaku telah mengajar berbagai jenis tarian tradisional yang ada di Indonesia. Terutama tari Malangan.
Namun, tidak hanya tari tradisional saja, sanggar tari yang dinamai Lenggang Dara ini juga mengajarkan tarian modern yang saat ini telah berkembang mengikuti zaman.
“Kalau untuk modern dance, kebanyakan peminatnya anak-anak hingga remaja,” ujar Yuyun, pemilik sanggar ketika diwawancarai Inpirasi Pendidikan di kediamannya, Senin (7/2/2022).
Baca Juga : Gedung Mulai Bocor dan Rapuh, Galeri Kreatif Butuh Sanggar Serbaguna
Pemilik sanggar itu mengakui bahwa semenjak pandemi melanda, peminat tari yang dulunya juga mencakup ibu-ibu rumah tangga kini menyusut.
Yuyun, yang dibantu oleh anak perempuannya dalam mengajarkan tari mengungkapkan, kesulitan-kesulitan serta perbedaan apa saja yang ada pada tari tradisional dan modern.
“Kalau untuk modern dance lebih enerjik dan menunjukkan powernya agar terlihat menarik. Kalau tari tradisional lebih lemah lembut, keluwesan juga. Namun ada juga tari tradisional yang juga menonjolkan power,” ungkap Yuyun.
Baca Juga : Pemuda diharapkan Bisa Lestarikan 23 Ragam Kesenian Kota Batu
Menurut Yuyun, seni dari modern dance dapat dilihat dari tingkat kecepatan gerakan, dan kesulitan gerakan. Jika tari tradisional yang memiliki makna dalam setiap gerakannya, modern pun juga seperti itu. Namun, tari tradisional memiliki aturan yang pakem atau tetap, sedangkan modern dance lebih fleksibel.
Modern dance yang diajarkan di sanggar tari Lenggang Dara ini lebih tergantung pada musik, gerak dan kreativitas sesuai dengan ketepatan antara musik dan gerakan.
Tingkat kesulitan yang ada pada dua jenis tari tersebut pun berbeda-beda. Jika tari tradisional biasanya terikat aturan seperti kostum, gerak tangan dan badan, tata rias dan lain sebagainya.
Baca Juga : Upaya Kabunga Perbaiki Ekosistem Kesenian dan Kebudayaan di Kota Malang
Baik tari tradisional atau modern dance, keduanya harus ditampilkan dengan power dalam porsinya masing-masing. Sehingga, tarian tersebut terlihat hidup saat ditampilkan.Teknik tari dan kreativitas dalam modern dance sangat diperlukan karena hal-hal tersebut yang mendukung hidup atau tidaknya tarian tersebut.
Pemilik sanggar mengungkapkan bahwa semenjak pandemi melanda, peminat tari mulai beralih ke modern dance daripada tradisional. Hal ini juga dipengaruhi dengan tingkat kebosanan anak atau remaja saat sekolah daring.
Tidak hanya itu, anak-anak ataupun remaja yang mengikuti kegiatan tari juga memiliki minat masing-masing. Banyak yang mempelajari kedua tari modern dan tradisional. Namun, tidak sedikit juga yang hanya mempelajari salah satunya. “Semua memiliki minat dan bakat sendiri-sendiri,” tambah Yuyun. (Titania Dena Thalares/IP).