Film yang diadaptasi dari kisah asli asal negeri kimbap itu mengisahkan tentang Dodo Rozak yang merupakan seorang ayah penyandang disabilitas yang berprofesi sebagai penjual balon, berjuang bersama Kartika, putri tunggalnya untuk menegakkan keadilan.
Hingga pada suatu hari, Dodo Rozak menjual balon pada acara ulang tahun anak kecil bernama Melati, semuanya berjalan normal hingga anjing peliharaan milik Melati hilang, dan ternyata anjing peliharaan yang bernama Bonnie itu tewas karena tertabrak motor. Dodo Rozak yang menyaksikan kejadian penabrakan anjing tersebut berniat menolong anjing itu, namun naasnya ia malah dituduh membunuh anjing milik si Melati tersebut.
Keesokan Harinya, setelah Dodo Rozak mengantarkan putri kesayangannya itu pergi ke sekolah, ia kembali mendatangi rumah Melati dan berniat menghibur Melati dengan memberikan balon berbentuk anjing kepada Melati, akan tetapi Melati malah berlari menghindar dan kakinya tersandung tali yang tergeletak sembarangan di pinggir kolam, alhasil Melati pun jatuh ke depan dan kepalanya terbentur meja lalu ia jatuh ke dalam kolam.

Genre : Drama, Family
Penulis : Alim Sudio
Durasi : 145 Menit
Akhirnya Dodo pun masuk ke dalam kolam untuk menyelamatkan Melati. Setelah keluar dari dalam kolam, Dodo berniat untuk membuka baju melati karena teringat nasihat mending sang istri bahwa “jika baju basah itu harus segera diganti, karena nanti bisa bikin sakit”.
Sayang, pembantu dan penjaga kebun di rumah Melati salah paham saat melihat kejadian tersebut, mereka mengira bahwa Dodo telah memperkosa Melati, lalu membunuhnya menggunakan tongkat kayu tersebut.
Akhirnya Dodo pun jadi tersangka atas kasus pembunuhan dan pemerkosaan anak di bawah umur. Dan sialnya, Melati merupakan anak dari ketua partai politik serta anggota DPR ( Orang yang memiliki jabatan ) Dodo pun ditangkap dan Kartika dititipkan di dalam panti asuhan.
Ia ditaruh di sel nomor tujuh, yang sudah dihuni Japra “Forman” Effendi, Zaki, Yunus “Bewok”, Atmo “Gepeng”, dan Asrul “Bule”. Dengan cepat mereka bersahabat, karena ada suatu ketika saat Dodo menyelematkan Japra dari Insiden Penusukan oleh napi lain.
Sementara itu, sekolah Kartika diundang untuk melakukan pertunjukkan Islami kepada para napi, kesempatan ini dipakai oleh para sahabat Dodo di sel no.7 untuk menyelundupkan Kartika ke dalam sel, sesuai dengan keinginan Dodo.
Baca Juga :
Setelah itu, terjadi kebakaran di dalam penjara, dalam insiden tersebut, sipir yang bernama Hendro itu pingsan dan diselamatkan oleh Dodo, akhirnya Pak Hendro pun berdamai dengan Dodo dan mulai melihat ketulusannya dalam mengaku tidak bersalah.
Ia pun mengembalikkan Dodo ke sel nomor tujuh, dan sebagai rasa terima kasihnya, ia mengizinkan Kartika berkunjung ke sel serta membawa Kartika ke rumahnya dan merawat Kartika bersama istrinya.
Beberapa bulan kemudian, setelah mengumpulkan beberapa bukti yang konkrit, Hendro mengajukan sidang banding, namun ini dihambat dengan kembalinya ayah Melati, William yang mencalonkan diri sebagai gubernur, dimana ia mengetatkan hukum kekerasan anak, yang berarti kesempatan Dodo keluar dari penjara sangatlah kecil.
Akhirnya, teman teman Dodo pun ingin membantu Dodo saat berada di pengadilan, mulai dari mereka yang meminta Dodo menceritkan kronologi asli. Mendengar kronologi kejadian menurut Dodo, Japra dan teman-teman menyusun kalimat untuk Dodo ucapkan di pengadilan, juga mengetahui Dodo memiliki kesulitan mengutarkan pikirannya dengan perkataan.
Pada hari sidang, William menghampiri Dodo dan merobek naskah berisi kata kata yang harus diucapkan Dodo di persidangan nanti. Karena terdesak oleh situasi, Dodo tidak mau Melati terluka, akhirnya ia terpaksa bilang bahwa ia lah yang membunuh Melati Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan