Gelisah Hilangnya Wahana Edukasi, Jemy Dirikan Rumah Literasi Merdesa

0
Jemy Yusak, pendiri Rumah Literasi Merdesa. (Foto: Wahyu Setiawan/IP).

Kab Malang, IP – Atas dasar kegelisahan akan hilangnya wahana edukasi khusus anak-anak, menggerakkan Jemy Yusak. mendirikan Rumah Literasi Merdesa. Komunitas berbasis sosial kemasyarakatan yang ia dirikan ini, sampai sekarang terus berfokus pada pendidikan dan peningkatan literasi.

Baca Juga:

Taman Baca Teras Literasi, Berliterasi Sambil Berkegiatan

Kemah Literasi Tak Sekadar Membaca Buku

DeKlik, Harta Karun Literasi di Kayutangan Heritage

Safari Literasi, Masuk ke Kampung-Kampung Dekatkan Akses Bacaan

Taman Literasi Tidar, Diproyeksi Jadi Pusat Tingkatkan Minat Baca

“Contoh kecil, TV di Indonesia tidak pernah menayangkan acara-acara khusus untuk anak-anak. Ditambah dengan perkembangan teknologi, menjadikan anak-anak sebagai konsumen terbesar game,” ucapnya, Selasa (19/7/2023).

Bahkan kini, media sosial telah berkembang dengan banyak model yang terkadang tidak sesuai untuk anak-anak. Mirisnya, tak sedikit dari anak-anak justru secara bebas menggunakan media sosial tanpa kontrol orang tua.

“Youtube saja yang diakses oleh anak-anak itu, kadang kala kita tidak bisa memfilter, apakah tayangan yang ditonton oleh anak itu sesuai dengan usianya,” imbuh Jemy.

Termasuk hubungan sosial antara anak-anak di jaman sekarang berbeda dengan jaman dulu. Mengingat, dampak perkembangan teknologi juga merembet pada hubungan sosial antar anak-anak yang semakin berkurang. Sebab setiap anak asyik dengan gadgetnya masing-masing.

Kondisi tersebut membuat Jemy khawatir akan efek jangka panjang yang bakal ditimbulkan. Apalagi, Indonesia diprediksi akan memasuki bonus demografi (usia produktif lebih banyak) pada tahun 2030-2040, sehingga pada tahun 2014 dia memutuskan untuk mendirikan Rumah Literasi Merdesa.

“Dari tahun 2014, artinya anak-anak ini akan memasuki usia produktif pada tahun 2038, kalau sudah memasuki usia produktif tapi anak-anak tidak memiliki kompetensi literasi, maka mereka akan menjadi generasi yang lose (kalah) karena tidak memiliki bekal apa pun,” tegasnya.

Dalam hal ini ia menilai, sekolah saja tidak akan cukup membekali kompetensi literasi secara maksimal. Untuk itu perlu didukung dengan kegiatan luar sekolah, salah satunya lewat penyediaan rumah baca bagi anak-anak Baca konten selengkapnya tentang perjalanan Rumah Literasi Merdesa di Tabloid Inspirasi Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News