Biodata
Nama :
Dra Saadah
Ttl :
Pasuruan, 13 Februari 1967
Pendidikan :
Sarjana strata 1 jurusan matematika Unisma Malang
Anak:
Saddani Djuli Henanta (26 tahun)
Sovian Alim Safiranto (21 tahun)
Alamat :
Jl Danau Tempe IV F 3 Perumnas Sawojajar Malang
Pengalaman mengajar :
MI Khadijah sejak tahun 1993 hingga sekarang
Pengalaman organisasi :
HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan)
Ketua PKK
Moto Hidup :
Menjadi orang yang Bermanfaat
VISIONER, satu kata yang pas untuk disematkan kepada Kepala MI Khadijah Dra Sa’adah. Pasalnya langkah sistematis yang ia jalankan sejak 2018 menjabat kepala sekolah, terbilang efektif dan memunculkan perubahan signifikan terhadap prestasi sekolah yang dicapai. Baik prestasi yang diukir oleh siswa maupun kesuksesan memantik guru untuk berprestasi pula.
Disampaikan Sa’adah, pertama menjabat sebagai kepala sekolah, dirinya merasa sudah cukup dalam hal bangunan dan infrastruktur.
Oleh karenanya, dirinya berinisiasi untuk mendongkrak branding sekolah agar memiliki nilai dengan konsep membangun prestasi yang merata.
“Ketika saya merasa infrastruktur sekolah sudah memadai dan bangunan juga sudah layak, maka yang harus diperbaiki selanjutnya adalah mutu prestasi akademik dan nonakademik. Itupun harus dimiliki oleh siswa dan guru,” kata dia.
Dengan mencari bakat para siswa oleh guru yang berkompeten, adalah upaya awal Sa’adah meningkatkan grade dari MI Khadijah. “Tahun pertama saya menjabat, adalah mencari cara agar siswa mampu memunculkan potensi terbaik mereka untuk mengharumkan nama sekolah. Prestasi adalah alat marketing paling ampuh untuk menarik siswa belajar di sekolah ini,” lanjutnya.
Berhasil dalam setahun mempersembahkan berbagai gelar dari bidang akademik dan nonakademik, Sa’adah mencoba menggali bakat dari para guru.
“Ternyata banyak yang otodidak mempelajari kompetensi diluar keahlian. Faktanya mulai dari juara regional dan nasional mampu dipersembahkan oleh para pendidik di MI Khadijah,”tegas Sa’adah.
Lebih lanjut, terutama pada hal akademik, terutama bagi siswa, ia menyarankan agar orang tua pro aktif mendukung potensi anak.
“Sengaja memang seringkali melibatkan orang tua dalam pembinaan anak secara langsung. Terutama dalam hal kursus privat. Tenang saja ada bantuan kok dari sekolah,” ungkap dia.
Mendatang, budaya literasi menjadi target Sa’adah. “Saya sudah menerbitkan satu buah buku. Mendatang semua guru harus rajin menulis. Wajib menerbitkan buku bahkan, entah itu dalam bentuk antologi maupun karya individu,” harapnya. (doi)